Merangin — Program Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Merangin mulai menunjukkan hasil nyata. Dari total 59 SPPG yang direncanakan, sebanyak tujuh unit kini telah beroperasi dan siap melayani masyarakat. Program ini menjangkau 16.442 penerima manfaat, yang meliputi pelajar SD, SMP, SMA, ibu hamil, serta balita.
Wakil Bupati Merangin, H. A. Khafidh Moin, menyampaikan hal itu saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu SPPG yang berada di kompleks BTN Kota Mandiri, Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, pada Kamis (24/10/2025).
“Kita berharap seluruh SPPG di Merangin segera aktif agar masyarakat penerima manfaat benar-benar merasakan dampaknya,” ujar Khafidh.
Ia menjelaskan, awalnya Kabupaten Merangin hanya memiliki 48 titik SPPG, namun setelah pertemuan para bupati di Palembang beberapa waktu lalu, pemerintah pusat menambah 11 titik baru untuk wilayah-wilayah terpencil, sehingga total SPPG kini mencapai 59 lokasi.
Dalam kunjungannya tersebut, Wabup Khafidh didampingi Tim Badan Gizi Nasional (BGN), Asisten I Setda Merangin Sukoso, serta anggota DPD RI Elviana. Tim BGN meninjau dapur pengolahan SPPG yang memanfaatkan tiga rumah BTN sebagai fasilitas pengolahan makanan bergizi. Dari hasil peninjauan, Tim BGN menilai lokasi tersebut layak untuk dilanjutkan, namun menyarankan adanya penataan ruang sesuai standar teknis yang ditetapkan BGN.
Khafidh juga menegaskan bahwa keberhasilan program SPPG ini tidak lepas dari inisiatif Bupati Merangin H. M. Syukur, yang telah mengalokasikan 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan. Dana tersebut mendukung ketersediaan bahan baku gizi yang dikelola dan disuplai oleh BUMDes dari hasil usaha masyarakat sendiri.
“BUMDes mengelola peternakan ayam, perkebunan sayur, budidaya ikan, pertanian padi, hingga tanaman cabai. Semua bahan kebutuhan gizi berasal dari desa, dan hasilnya kembali untuk masyarakat,” tegas Khafidh.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, BGN, dan BUMDes, Kabupaten Merangin kini menjadi model percontohan nasional dalam pengembangan sistem ketahanan pangan berbasis desa melalui program SPPG.
(B.S / Garudasakti.id)