Pasir Pengaraian – Rozali Nasution, Tokoh adat dari Napitu Huta Sutan Komala Bulan Menaming, angkat bicara soal polemik penakbalan Raja Luhak Rambah dan tentang siapa yang lebih berhak antara T Afrizal Dahlan dan Zuriyat Raja terakhir LuHak Rambah YDB H Tengku Saleh.
Menurut Razali, soal siapa yang berhak sebenarnya simpel saja, tapi dibuat rumit oleh oknum oknum yang diduga berniat merekayasa fakta sejarah.
“Dalam ketentuan Hak Kebesaran Adat Luhak Rambah kan sudah jelas pada Pasal LXXII (72), kenapa diotak atik lagi, jangan diusiek juo hak urang, sakik na, aku lah mengalami soal Sutan Komala Bulan Menaming beberapa waktu lalu kata Rozali kepada LinkRptNews, Rabu (27/8/2025).
Disebutkan Razali, dalam persoalan Raja Rambah itu, ada yang tidak tahu, tapi pura pura tahu, sementara ada yang betul betul tahu, tapi acuh dan cuek tak bisa tegas karena ada agenda kepentingan lain.
Dijelaskannya, memilih Raja itu tak sama dengan Pilkada, harus bentuk tim anu, tim kajian iten, tim representasi dan hantu belau, sehingga dengan sibuk bentuk tim, “terkesan” hal itu ingin di rekayasa
“Jelas kok yang ditakbalkan itu dari zuriyat HT Saleh, silsilahnya jelas dan T Saleh sendiri juga tersambung ke Raja kelima Rambah YDB Sulung Bahar, soal kenapa saat itu melalui pemilihan, karena Raja sebelumnya tIdak bisa mencari pengganti alias terputusi, dan T Saleh memang ditunggu tunggu waktu itu karena masih sekolah,” tegas Razali yang biasa disapa Ucok itu.
Kalau Afrizal tu, lanjutnya, anak, cucu, atau cicit Raja Rambah ke berapa ? kalau boleh aku tahu, kalau tak ada lain keturunan Raja mengapa pula kita dukung jadi Raja, Raja ini turun temurun, kita harus hargai tradisi itu.
“Pesanku kalau indo menghargai tradisi awak jangan harap urang lua nak menghargai awak, ko dopannya jadi menumpang di negri sendri dek awak indo menghargai tradisi dan adat istiadat awak surang,: tukas Razali
Razali mengakui pernah diundang 23 Agustus kemarin, pertemuan tim kajIan penakbalan Raja Rambah itu, tapi Dia belum sempat bicara pendapatnya, acara sudah ditutup dengan berbagai alasan akan makan siang dan sholat lah, tapi anehnya dua pembicara setelah Razali dilayani atau ditanggapi pimpinan rapat karena memberikan dukungan
“Kita berwajiban meluruskan hal ini, saya akan galang dukungan, khususnya dari 7 kampung Napitu Huta, Karena kami bagian dari Luhak Rambah yang harus didengar juga,” tandas Razali yang juga Cicit dari Jamalena alias Rokan gelar Sutan Kumalo Bulan van Menaming. (Hrd)