Rambah – Menanggapi pemberitaan yang beredar di sejumlah media terkait dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2024, pihak SMA Negeri 1 Rambah merasa perlu memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat. Minggu 4 Mei 2025.
Kepala SMA Negeri 1 Rambah, Bapak Kisman, menyampaikan bahwa seluruh proses pengelolaan dana BOS dilaksanakan sesuai ketentuan dan pedoman teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pelaporan keuangan dilakukan secara berkala melalui sistem resmi milik Kementerian Keuangan, yaitu aplikasi Online Monitoring SPAN (OMSPAN), dan terbuka untuk diaudit oleh instansi yang berwenang.
“Kami menghargai perhatian masyarakat terhadap pengelolaan dana publik di sektor pendidikan. Namun kami perlu tegaskan bahwa apa yang diberitakan tidak sepenuhnya sesuai dengan fakta. Seluruh proses penggunaan dana BOS telah melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan sesuai prosedur dan prinsip akuntabilitas,” jelasnya.
Terkait alokasi anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana yang disorot, pihak sekolah menjelaskan bahwa penggunaan dana tersebut mencakup berbagai kegiatan teknis, seperti pengecekan instalasi listrik, pemeliharaan alat penunjang pembelajaran, perbaikan minor bangunan, serta perawatan fasilitas umum lainnya, yang tidak selalu terlihat secara kasat mata. Seluruh kegiatan ini terdokumentasi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Mengenai data jumlah siswa, perbedaan yang disebutkan dalam pemberitaan merupakan hal administratif yang bersifat dinamis dan telah disesuaikan dengan data Dapodik terbaru.
“Perubahan data siswa bisa terjadi akibat proses mutasi, kelulusan, atau pembaruan data. Namun hal ini sudah kami sesuaikan sesuai ketentuan yang berlaku,” tambah Kisman.
Pihak sekolah juga menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan keterbukaan. Jika diperlukan, SMA Negeri 1 Rambah siap menerima klarifikasi lanjutan dari pihak manapun guna menjaga kepercayaan publik.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga iklim pendidikan yang kondusif, dan tidak terburu-buru menyimpulkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Sekolah tetap berkomitmen memberikan layanan pendidikan terbaik bagi siswa dan masyarakat,” tutupnya.(tim)
