Example 728x250
Berita

Skandal Solar Subsidi di Pekanbaru: Inova Hitam Diduga Pelangsir, Pengawas SPBU SPBU 14.282.635 Bungkam

3
×

Skandal Solar Subsidi di Pekanbaru: Inova Hitam Diduga Pelangsir, Pengawas SPBU SPBU 14.282.635 Bungkam

Sebarkan artikel ini

Pekanbaru – Dugaan praktik mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kembali mencoreng dunia perminyakan di Kota Pekanbaru. Sebuah mobil pribadi jenis Toyota Inova berwarna hitam tertangkap basah tengah mengisi solar subsidi di SPBU 14.282.635 wilayah Kecamatan Merpoyan Damai. Kamis 18 September 2025.

Peristiwa yang terjadi baru-baru ini terungkap saat tim awak media melakukan pemantauan langsung di lokasi. Mobil tersebut terlihat mengisi solar subsidi dalam jumlah mencurigakan. Namun, ketika hendak dikonfirmasi, kendaraan itu justru kabur meninggalkan area SPBU. Tindakan tersebut memperkuat dugaan bahwa mobil Inova hitam itu digunakan untuk pelangsiran BBM subsidi.

Ironisnya, hingga berita ini diturunkan, pengawas SPBU bernama Azmi dan manajer berinisial Akbar memilih bungkam. Tidak ada klarifikasi maupun langkah tegas yang ditunjukkan pihak pengelola SPBU, sehingga memunculkan kecurigaan adanya pembiaran terhadap praktik ilegal tersebut.

Masyarakat menilai kasus ini bukan hal baru. Dugaan penyalahgunaan solar subsidi memang kerap terjadi, bahkan di sejumlah SPBU di Pekanbaru. Kondisi ini jelas merugikan rakyat kecil dan para pelaku usaha mikro yang seharusnya menjadi penerima manfaat utama dari subsidi pemerintah.

Publik kini mendesak BPH Migas bersama aparat penegak hukum untuk segera turun tangan. Tidak hanya pelangsir yang harus ditindak, tetapi juga pihak SPBU yang terbukti melakukan pembiaran.

Sebagai catatan, sesuai Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, setiap orang yang menyalahgunakan pengangkutan dan/atau niaga BBM bersubsidi dapat dijerat dengan pidana penjara paling lama 6 tahun serta denda hingga Rp 60 miliar.

Kasus di Merpoyan Damai ini menambah daftar panjang skandal distribusi solar subsidi di Riau. Publik kini menunggu langkah konkret aparat untuk membongkar praktik kotor ini sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa BBM subsidi benar-benar sampai kepada yang berhak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *