Pekanbaru – Pemuda Millenial Pekanbaru begitu kecewa atas kinerja yang ditunjukan oleh Gubernur Riau Abdul Wahid. Memasuki 100 hari kerja pasca dilantik, Abdul Wahid belum juga menggerakkan pembangunan di Riau dan memenuhi semua janji janji politiknya.Bahkan saat ini Abdul Wahid terkesan lebih suka bolak balik jakarta tanpa arah dan tujuan jelas.
“Kita cukup bingung melihat tingkah polah yang diperlihatkan oleh Gubri Abdul Wahid. Disaat pemimpin daerah lain sibuk membenahi daerah meskipun dengan keterbatasan anggaran, Gubri malah sibuk untuk bolak balik Jakarta tanpa membawa hasil yang berdampak pada Riau. Lebih miris lagi saat ini pembangunan di Riau malah jalan ditempat jika tak mau dikatakan mundur,” ujar Teva Iris
“Padahal saat ini telah memasuki 100 hari kerja pasangan bermarwah. Semestinya masyarakat sudah bisa sedikit merasakan kebijakan kebijakan dari gubernur untuk kesejahteraan masyarakat. Tapi hal itu tidak terjadi hingga detik ini. Gubri seperti sibuk dengan urusan sendiri dan tak peduli pada pembangunan di Riau,” lanjut Teva Iris
“Mungkin Gubri lupa betapa manis mulutnya dulu memberikan janji pada masyarakat. Pasangan Bermarwah ini membuat program yang menjadi masyarakat memilih mereka. Mereka menyampaikan akan menjadikan Riau Cerdas dengan menghadirkan satu rumah satu sarjana. Sebuah janji yang cukup menggiurkan bagi masyarakat karena akan melihat ada keluarganya yang bisa jadi sarjana dari bantuan pemerintah.” ucap Teva Iris.
Teva iris juga menambahkan bahwa janji yang diucapkan tersebut tidak cuma menjadikan Riau Cerdas tapi juga menjadi Riau sehat. Dalam program ini Abdul Wahid berjanji akan menghadirkan pelayanan kesehatan yang maksimal dan gratis bagi masyarakat.
“Kita juga mendengar janji Abdul Wahid saat kampanye akan menjadikan Riau Sehat. Sebuah Program yang bertujuan menjamin kesehatan masyarakat. Selain itu juga ada program membangun Desa, Riau Sejahtera dan Riau Berdaya Saing. Dimana semua program program tersebut.Kenapa hingga saat ini belum juga tampak tanda tanda akan menjalankan program tersebut. Jangankan akan menjalankan program,yang kami lihat Gubri malah asyik sendiri dengan aktivitasnya termasuk bolak balik jakarta,” terang Teva Iris
“Kami cukup kecewa atas apa yang terjadi di Provinsi ini. Kami berharap memilih pasangan Bermarwah agar bisa melihat Riau jadi lebih baik, Gemilang, Terbilang dan Cemerlang. Tapi kenyataan malah makin mundur dan suram.Roda pembangunan terhenti dan tak berjalan. Kesejahteraan yang diharapkan malah jauh dari harapan.”
“Mungkin kekecewaan yang kami rasakan juga turut dirasakan oleh Ustadz Abdul Somad.Bagaimana tidak, janji dan komitmen Abdul Wahid dengan UAS saat ini bagai tertiup angin dan tak tahu rimbanya. Komitmen untuk kemaslahatan umat ternyata komitmen kosong belaka,”
Seperti kita ketahui bahwa Abdul Wahid bersama UAS telah membuat komitmen. Komitmen tersebut berjumlah 16 butir yang ditujukan untuk kemajuan umat. Adapun butir butir komitmen tersebut diantaranya:
1. Membangun Islamic Center sebagai pusat pendidikan Alquran dari PAUD hingga Ma’had Aly, serta pusat seni Alquran.
2. Membuat Institut Quran Riau sebagai pusat kajian Alquran Internasional di Asia Tenggara.
3. Pengiriman putra-putri Riau belajar ke universitas ternama di Yaman dan Mesir untuk mempelajari Fiqih dan Alquran.
4. Pengangkatan guru agama dan guru ngaji setara PNS dengan insentif yang layak.
5. Menjaga insentif untuk penggali kubur, petugas jenazah, petugas kebersihan masjid, dan dai di daerah terpencil.
6. Memanfaatkan alumni Timur Tengah sebagai tenaga pengajar dan penyuluh agama.
7. Optimalisasi Masjid Raya untuk pengkajian kitab klasik dan modern, serta sebagai objek wisata religi.
8. Kebijakan zakat potong atas untuk pembiayaan program kemaslahatan umat.
9. Menertibkan aset wakaf dalam wilayah BWI Provinsi Riau.
10. Meningkatkan infrastruktur dan SDM Pondok Pesantren melalui dana APBD.
11. Membuat asrama untuk putra-putri Riau yang belajar di luar negeri, terutama di Mesir.
12. Merenovasi masjid/musala di daerah-daerah yang membutuhkan.
13. Pembinaan imam masjid untuk belajar Al-Qur’an dan sunnah.
14. Pembinaan penggiat dakwah untuk memperkuat akidah ahlussunah wal jamaah.
15. Konversi lembaga keuangan konvensional menjadi syariah di lingkup Pemprov Riau.
16. Perhatian terhadap anak muda agar terhindar dari pengaruh negatif seperti narkoba dan perilaku menyimpang.