Riau – Ninik mamak pemangku Adat dan penguasa tanah hak ulayat kenegerian se tapung raya akan mengadakan pertemuan dan bermufakat bersama selesai lebaran haji nanti..
Hal itu di sampaikan oleh Suhaili Husein Datuk Bandaro Mudo yg juga ketua Majlis Kerapatan Adat Andiko Kabupaten Kampar di Pekan baru selasa 3 Juni 2025..
Pertemuan Ninik mamak pemangku adat dan penguasa tanah hak ulayat kenegeeian se tapung raya itu bermaksud akan membentuk Yayasan Masyarakat Adat Tapung Raya Peduli Lingkungan dan Sungai..
Beliau mengatakan Yayasan tersebut kedepan nya akan bekerja sama dengan Dinas kehutanan dan Lingkungan.
masyarakat Adat Tapung Raya bersama dengan Ninik mamak melalui Yayasan itu nanti akan menghijaukan kembali sepanjang Aliran pinggiran sungai Tapung kiri dan sungai tapung kanan itu beserta anak anak sungai nya untuk di tanami dengan tanaman kehutanan.
Dan seluruh pinggiran sungai tapung kanan dan tapung kiri serta anak anak sungai nya akan kita buatkan PERATURAN ADAT KENEGERIAN SE TAPUNG RAYA TENTANG PINGGIRAN SUNGAI TAPUNG DAN ANAK2 SUNGAI HARUS DI HUTANKAN KEMBALI DENGAN TANAMAN KEHUTANAN YANG AKAN DI AWASI OLEH DUBALANG2 ADAT SE TAPUNG RAYA..
Kita tidak mau tau baik itu telah di garap oleh perusahaan atau pribadi masyarakat namun itu wajib harus di hutankan kembali 200 meter pinggir sungai tapung kiri dan tapung kanan dan 100 meter pinggir anak2 sungai yang mengalir ke sungai tapung itu..
Pinggir2 sungai tapung itu nanti akan kita tanami dengan tanaman Bambu dan tanaman lain nya..
Hal ini di lakukan demi untk kemuslahatan sungai tapung dan anak2 sungai nya di masa yang akan datang kata ketua umum DPP Lemtari pusat Jakarta itu.
Barang siapa yang melanggar nanti nya akan kita denda dengan aturan Hukum Adat kearipan lokal kata nya..
Kita punya aturan hukum adat dan nanti akan kita berlakukan aturan hukum adat kenegerian se tapung raya itu untk mempertahankan Menghijaukan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) itu dan begitu juga di daerah Aliran Sungai lain nya di Kampar di Riau bahkan se Indonesia terang nya..