GARUDASAKTI.ID – PALEMBANG – Sungai Musi yang mengelilingi Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi tempat penghidupan sebagian besar warganya. Tetapi ada misteri yang menyelimuti di balik keindahan dari Sungai Musi.
Ada dua misteri yang dipercaya oleh masyarakat yakni Hantu Banyu atau disebut Hantu Air dan ikan yang menyerupai Naga. Kisah ini selalu diceritakan dari setiap generasi ke generasi sehingga dipercaya kenyataannya.
“Boleh percaya atau tidak, Hantu Banyu itu memang ada. Dari cerita warga yang melihat, bentuknya perpaduan antara manusia dan siamang, rambutnya panjang dan berlendir,” ujar Raden Muhammad (RM) Ali Hanafiah, sejarawan Palembang.
Masyarakat meyakini Hantu Banyu sering singgah ke rumah para warga yang berada di tepian Sungai Musi. Rumah panggung berbahan kayu yang berderet di pinggir Sungai Musi, biasanya mempunyai tangga di bagian belakang untuk mengambil air.
Para warga sering berenang dan mandi di belakang rumahnya, sekaligus mencuci pakaian dan perabot dapur. Hantu Banyu sering membuat jebakan di tangga belakang rumah tersebut dengan melumurkan lendir tubuhnya di pijakan tangga.
“Jadi dia cari korban dengan menunggu salah satu penghuni rumah yang ke belakang. Waktu turun ke tangga dan terpeleset ke dalam sungai, Hantu Banyu langsung menangkapnya,” katanya.
Ali menyebut biasanya yang menjadi korban adalah para pendatang di rumah tersebut. Sementara itu, bila memang tiada pendatang, warga sekitar yang akan menjadi korbannya. Setiap tahun ada saja korban yang hilang tenggelam di Sungai Musi.
Dicatatnya ada beberapa kasus kematian di Sungai Musi, seperti tenggelam, terpeleset ataupun hanyut saat berenang dan memancing. Ciri dari korban Hantu Banyu sendiri yaitu tubuh korban akan timbul dari dalam sungai di tempat korban menghilang.
Para korban ini tubuhnya akan mengapung pada satu atau dua hari setelah menghilang. Posisi korban Hantu Banyu saat ditemukan yaitu duduk menunduk, kedua tangan memeluk kedua kaki yang melipat.
“Kondisi kepala bagian belakang juga berlubang. Mitosnya, lubang itu dibuat Hantu Banyu untuk menghisap otak dan isi kepala korban,” ucapnya.
Pada kepercayaan masyarakat Sumsel, Hantu Banyu memiliki bentuk menyerupai naga. Sementara itu mulutnya monyong, rambutnya panjang dan tetapi dirinya tidak mau memperlihatkan wajahnya.
“Bahkan uwak saya pernah melihat adanya Hantu Banyu naik ke darat. Tiba-tiba makhluk itu langsung terjun ke air,” ucap Budayawan Sumsel, Drs Rapani Igama.
Rapani menyebut asal mula Hantu Banyu itu berawal dari seorang putri yang senang melihat air pasang. Tetapi karena takut dimarahi oleh orang tuanya, setiap sungai pasang diam-diam dia terjun ke sungai untuk mandi.
“Karena ibunya jengkel dan marah, dia akhirnya dikutuk untuk menjadi Hantu Banyu, itulah legendanya,” katanya.
Di sisi lain, budayawan Sumsel Yai Beq memiliki versi lain dari Hantu Banyu. Dirinya menyebut bahwa makhluk itu mirip antara manusia dan siamang. Kulitnya hitam dan mempunyai rambut panjang dan berlendir.
“Umumnya, masyarakat yang berdomisili di pinggiran sungai (Sungai Musi) saja pernah melihat wujud Hantu Banyu,” ujar Yai Beq.