INHIL – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tahun 2025.
Peringatan kali ini menjadi ajang refleksi mendalam terhadap capaian pembangunan dan tantangan ke depan. Dalam peringatan yang digelar secara khidmat, berbagai pesan strategis disampaikan untuk memperkuat arah kebijakan daerah menuju masa depan yang lebih baik.
Mengusung tema “Dengan Semangat Milad ke-60 Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2025, Bergerak Bersama Mewujudkan Indragiri Hilir yang Berinovasi, Berdaya Saing Tinggi serta Pemerataan Pembangunan Menuju Kemajuan”, peringatan ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga menjadi panggilan untuk bertindak nyata.
“Tema ini bukan hanya slogan, tapi merupakan cerminan arah dan semangat pembangunan kita hari ini. Dalam usia 60 tahun, sudah saatnya Indragiri Hilir tidak hanya dikenal sebagai lumbung kelapa nasional, tapi juga sebagai daerah yang inovatif, kompetitif, dan inklusif,” ujar salah satu pimpinan daerah dalam pidatonya.
Ia menegaskan, tiga pilar utama yang harus menjadi pondasi pembangunan ke depan adalah:
1. Inovasi dalam tata kelola dan pelayanan publik,
2. Daya saing ekonomi berbasis potensi lokal dan teknologi, serta
3. Pemerataan pembangunan hingga ke pelosok negeri.
Namun demikian, keterbatasan fiskal menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi secara bijak dan penuh tanggung jawab.
“Kita harus membelanjakan setiap rupiah dengan cermat, tepat sasaran, dan memberi dampak langsung bagi rakyat. Tidak ada ruang bagi pemborosan, duplikasi kegiatan, atau program simbolik tanpa keberlanjutan,” tegasnya.
Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja juga menjadi pijakan penting dalam menyusun kebijakan anggaran. Efisiensi bukan berarti mengurangi kualitas pembangunan, tetapi menempatkan prioritas pada program-program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
Senada dengan itu, DPRD Kabupaten Inhil menyatakan komitmennya untuk terus mendukung langkah-langkah eksekutif dalam menghadapi keterbatasan fiskal dengan semangat kolaboratif.
“Efisiensi bukan alasan untuk berhenti melayani rakyat. Justru dalam situasi seperti inilah kita ditantang untuk menjadi lebih kreatif dan lebih inovatif,” kata salah seorang perwakilan legislatif dalam sambutannya.
Ia menambahkan, DPRD akan terus mengawal agar anggaran tetap berpihak pada kepentingan rakyat, khususnya dalam bidang pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Mengakhiri sambutannya, ia mengajak seluruh komponen pemerintah dan masyarakat untuk terus menjaga sinergi dan semangat gotong royong.
“Mari kita bersama-sama membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk maju. Justru dari keterbatasan itulah lahir kekuatan yang sejati, kekuatan yang berasal dari niat tulus membangun daerah yang kita cintai ini,” tutupnya (ADV)