PEKANBARU – Sejumlah orang tua murid di TK Biruni, Jalan Segar Gang Nilam, Pekanbaru, mengeluhkan berbagai pungutan biaya kegiatan sekolah. Para wali murid ini merasa terbebani, sedangkan pihak sekolah dinilai tidak transparan dalam mengelola uang pungutan itu. Selasa 3 Juni 2025.
Dari informasi yang diterima oleh media Bertuahpos.com,Salah satu yang paling disorot adalah pungutan biaya wisuda sebesar Rp200 ribu per anak — yang disebut-sebut ditetapkan secara sepihak tanpa musyawarah dengan wali murid.
Anehnya, selain memungut biaya cukup besar, pihak sekolah juga melarang orang tua membagikan foto wisuda anak di media sosial. Larangan ini juga disampaikan lewat pesan WhatsApp dengan huruf kapital. “PENTING: MOHON FOTO WISUDA ANAK TIDAK DI SHARE DI MEDIA SOSIAL APAPUN.”
Kebijakan tersebut memicu tanda tanya besar dari para orang tua. Menurut orang tua murid, momentum wisuda anak merupakan momen penting, dan itu sangat wajar untuk dibagikan kepada keluarga, kerabat, atau diposting ke sosial media pribadi.
Tak hanya soal wisuda murid yang sudah lulus, Mereka mempertanyakan mengapa harus membayar untuk kegiatan dari instansi pemerintah, tanpa ada diskusi terlebih dahulu.
Wali murid lainnya, juga mengeluhkan soal pungutan uang kenang-kenangan untuk guru, yang disebut tidak pernah dijelaskan secara rinci atau dibahas bersama. “Setiap kegiatan selalu ada iuran, tanpa forum musyawarah. Kami hanya menerima pesan, lalu diminta segera membayar,” ujarnya
Kepada awak media kami.., Setelah kami konfirmasi Kepala Sekolah TK Biruni Dwi Haryanti, S.Pd, membantah bahwa berbagai kegiatan dilakukan oleh pihak sekolah hanya berdasarkan keputusan sepihak. Dwi menegaskan bahwa seluruh agenda sekolah sudah dikomunikasikan sejak awal tahun ajaran.dan pihak sekolah sudah memberitahukan kembali sebelum kegiatan dilakukan
“Kami sudah sampaikan jauh-jauh hari kepada wali murid. Semua atas persetujuan bersama,” ujarnya. Soal larangan unggah foto, Dwi menjelaskan hal itu untuk menjaga eksklusivitas momen pelepasan utama yang akan digelar 16 Juni 2025 mendatang.
Klarifikasi Dwi Haryanti juga mendapat dukungan dari Ketua Yayasan PAUD TK Biruni Agustina. Dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut bukanlah wisuda, melainkan pelepasan persiapan ke jenjang berikutnya. “Rp200 ribu itu sudah mencakup seluruh kebutuhan kegiatan(SKTB,MAP,FOTOCOPY AKTE LAHIR DAN SKTB,SPANDUK,ATK,KONSUMSI,DEKORASI,SEWA BAJU,FOTO WISUDA 10R),” ujarnya…
“Dan mengenai iuran 30rb untuk kegiatan kunjungan polantas dan pemadam kebakaran itu sudah konfirmasi dengan pihak terkait,dan sudah menginfokan surat edarannya ke wali murid,dan 30rb tersebut untuk konsumsi anak.
Dan perlu di ketahui untuk sekolah TK BIRUNI adalah SEKOLAH SWASTA bukan SEKOLAH NEGERI
Di perihal yang terjadi seperti nya hanya terjadi kesalahan miss komunikasi dri pihak sekolah ke orang tua..