BENGKALIS – Suasana di Pelabuhan Roro Air Putih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, memanas pada Kamis malam, 19 Juni 2025. Para penumpang yang sudah menunggu sejak pukul 14.00 WIB merasa kecewa dan diperlakukan tidak adil akibat keberangkatan kapal Roro yang diduga sengaja dilama-lamakan tanpa alasan yang jelas.
Meski tidak ada pengumuman resmi mengenai penundaan, kapal Roro baru melakukan keberangkatan keesokan harinya, Jumat 20 Juni 2025 sekitar pukul 07.59 WIB. Kekecewaan penumpang semakin memuncak setelah mencuat dugaan adanya praktik pilih kasih dalam proses keberangkatan kapal.
Beberapa penumpang mengaku melihat adanya kendaraan dan individu tertentu yang tetap bisa berangkat lebih dulu, diduga karena memiliki akses ke “orang dalam” pelabuhan. Sementara sebagian besar warga harus rela menunggu berjam-jam tanpa kejelasan dan pelayanan yang memadai.
“Sangat tidak adil, kami di sini sudah menunggu dari siang, tapi malah ada kendaraan yang baru datang bisa langsung naik. Ini seperti ada permainan,” ujar salah satu penumpang dengan nada kesal.
Hingga Kamis malam pukul 22.48 WIB, situasi di pelabuhan mulai memanas. Kerumunan masyarakat yang telah menunggu seharian mulai menunjukkan rasa frustrasi, bahkan nyaris terjadi kericuhan akibat ketidakjelasan informasi dan dugaan diskriminasi tersebut.
Kepala Pelabuhan Roro Bengkalis, Adi Pranoto, SE, MM, hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan resmi terkait kekisruhan dan dugaan permainan “orang dalam” tersebut. Ketidakhadiran pihak pelabuhan dalam menjelaskan situasi justru memperkuat kecurigaan warga terhadap dugaan praktik tidak profesional dalam pengelolaan keberangkatan kapal.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan instansi terkait segera turun tangan menyelidiki dugaan ini dan memperbaiki sistem pelayanan di Pelabuhan Roro Bengkalis demi terciptanya pelayanan transportasi publik yang adil dan transparan.
