Example 728x250
PekerjaUncategorized

Jalan Rusak Parah di Desa Molopatodu: Petani Terjebak Krisis, Panen Terancam Gagal.

53
×

Jalan Rusak Parah di Desa Molopatodu: Petani Terjebak Krisis, Panen Terancam Gagal.

Sebarkan artikel ini

Desa Molopatodu kini terpuruk karena jalan Tani yang rusak berat. Kondisi jalan yang rusak berat ini bukan hanya menghambat akses, melainkan mengguncang kehidupan para petani yang menggantungkan nasib pada hasil panen mereka. Sabtu (29/11/2025).

Seperti pantauan awak media ini di lapangan, para petani mengeluh putus asa. Setiap hari, mereka berjuang melewati jalan yang nyaris sulit dilalui untuk mengangkut hasil panen dan kebutuhan pertanian. Namun, tanpa perbaikan dari pemerintah daerah, beban mereka semakin berat.

“Saya merasa sangat dirugikan. Ongkos angkut naik drastis karena jalan ini buruk. Banyak hasil panen yang terbuang karena keterlambatan,” ungkap salah satu petani desa Molopatodu dengan nada kecewa.

Warga lainnya juga menambahkan, jalan rusak di Dusun Pilohalata ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi sangat sangat sudah mengancam penghidupan mereka.

“Ketika panen melimpah, sulitnya bagi kami menjual hasil dengan harga yang wajar, dan ketika panen berkurang, kondisi jalan ini makin melumpuhkan kesempatan kami untuk bangkit,” ucapnya.

Pemerintah daerah belum menunjukkan langkah nyata untuk menangani kerusakan jalan tembus ke desa Molanihu tepat di dusun Pilohalata desa Molopatodu ini,” ujar warga yang enggan namanya di Publikasikan.

Berita ini hinggah naik Online karena warga semakin menipis, sementara waktu terus berjalan dan risiko kemiskinan semakin nyata.

“Wajah desa kami memburuk pa, masa depan anak-anak kami juga ikut terancam jika akses jalan ini tidak segera diperbaiki,” desak warga setempat.

Dengan demikian, harapan Petani agar pemerintah Kabupaten Gorontalo segera bertindak atas Krisis jalan di dusun Pilohalata desa Molopatodu adalah panggilan keras bagi pemerintah agar segera hadir dan memberikan solusi nyata sebelum petani benar-benar kehilangan harapan dan mata pencaharian mereka.

( Ishak Ismail ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *