Kampar — Di tengah sunyinya pelosok perbatasan Riau dan Sumatera Barat, perjuangan kemanusiaan warga Desa Tanjung Permai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, menggetarkan hati publik. Seorang wanita paruh baya bernama Fenti (40), yang menderita sakit parah di bagian perut, harus ditandu sejauh beberapa kilometer melewati hutan dan jalan terjal hanya untuk mendapatkan pertolongan medis.
Kisah pilu ini viral setelah diunggah ke media sosial Instagram @seputarkampar_official pada Senin (20/10/25). Video tersebut memperlihatkan belasan warga berjalan kaki menandu tubuh lemah Fenti, diiringi isak tangis dan semangat gotong royong yang menggambarkan kepedulian sesama di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah pelosok Kampar.
“Kami hanya bisa menandu. Tidak ada ambulans, jalan pun sulit dilalui kendaraan. Kami berharap Pemda Kampar bisa menolong kami, bantu dengan satu unit ambulans untuk warga perbatasan ini,” ujar Darman Toni, salah satu warga yang ikut menandu dan juga merekam momen memilukan itu.
Perjuangan warga Tanjung Permai ini menjadi tamparan nyata bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar, bahwa di sudut-sudut wilayah masih banyak masyarakat yang berjuang tanpa dukungan fasilitas dasar kesehatan yang layak.
Di saat dunia berbicara tentang digitalisasi dan kemajuan pembangunan, masyarakat di wilayah Kampar Kiri Hulu justru masih harus bertarung dengan jarak dan keterbatasan untuk sekadar menyelamatkan nyawa seorang warga.
Banyak netizen menyerukan agar Pemda Kampar segera turun tangan, menyediakan akses jalan dan ambulans desa, agar kejadian memilukan ini tidak terulang.
“Ini bukan hanya tentang satu nyawa, tapi tentang kemanusiaan. Jangan biarkan warga pelosok Kampar terus menjerit dalam sunyi,” tulis salah satu komentar yang menyentuh hati di kolom unggahan video viral tersebut.
Kini, perjuangan warga Tanjung Permai menjadi simbol kepedulian dan solidaritas masyarakat pedesaan, yang meski tanpa fasilitas, tetap memegang teguh nilai gotong royong dan rasa kemanusiaan.
Sementara itu, harapan besar kini tertuju kepada Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan jajaran Pemda Kampar agar segera memberikan perhatian nyata bagi masyarakat di wilayah terpencil, bukan hanya janji di atas kertas.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pembangunan sejati bukan hanya tentang infrastruktur di kota, tetapi juga tentang kehadiran nyata pemerintah di tengah rakyatnya yang paling membutuhkan.
📌L/p: isar Topankk













