Pekanbaru –
Wahai Bumi
Wahai Langit
Wahai Alam
Kenapa engkau diam
Kenapa engkau tidak membela kami
Ketika rumah kami di rubuhkan
Ketika tempat makan kami di rampas
Waktu itu….
Kini sang pencipta
Melalui tangan tangan dinginnya
Mengutus ke Bumi
Untuk menghidupkan kembali Alam
Untuk membangun kembali rumah
Malah utusan Mu di hujat, di cerca
Seakan-akan Utusan Mu
Dianggap arogan, serakah, dan sadis
Padahal mereka lah yang seperti itu…
Jangan sampai Utusanmu ini
Dibantu oleh Alam
Sebab, apabila Alam sudah ikut bergerak
Bukan hanya TNTN saja yang berdampak
Bumipun bergetar
Bumipun kena bencana
Wahai yang Bernyawa
Bukalah hati nurani mu
Karena kita Sama-sama ciptaan Tuhan
Yang diberikan tempat yang sama
Yaitu Sama-sama di Bumi
Biarkan kami hidup untuk seribu tahun lagi
Jangan usik
Jangan robohkan
Rumah Kami
Biarkan utusan Tuhan Kami yang bergerak
Membangun Peradaban baru
Peradaban yang telah lama luluh lantak
Akibat ulah tangan tangan jahil.
Bumi ini luas
Carilah tempat lain engkau mencari rezeki
Ikhlas kan yang telah engkau ambil
Karena kami telah ikhlas selama puluhan Tahun engkau ambil rumah kami.
Sekeras Apapun Engkau Menjerit
Sekeras Apapun Engkau Menangis
Sekeras itu pula kami rasakan kepedihan Kami selama ini
Jangan adu kekuatan
Karna kami yakin pemilik Alam dan isinya
Tentu membela kami
Kami tidak pernah tau akan aturan
Yang kami tau
Hutan TNTN Adalah rumah kami
Yang kami tau hutan adalah tempat kami hidup
Yang kami tau hutan tempat kami bermain
Kami adalah Gajah yang sama sama diciptakan oleh Allah SWT.
#SaveGajah
……….
Oleh: Daeng Johan
Pekanbaru,
Jumat, 21 Juni 2025
( 1 Muharram 1447 H )
