Pekanbaru – Program visioner Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, yang akan menjadikan kawasan di bawah Jembatan Siak IV sebagai pusat kuliner dan jajanan rakyat, mendapat sambutan hangat dari warga tempatan. Dukungan warga tidak hanya berupa ucapan, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata melalui kegiatan gotong royong membersihkan area tersebut dari semak belukar dan tumpukan sampah. Rabu 11 Juni 2025.
Kegiatan bersih-bersih ini dipimpin langsung oleh Ketua Pemuda setempat, Roni Chandra atau yang lebih dikenal dengan sapaan Baron. Ia bersama para pemuda dan warga sekitar secara sukarela turun tangan membersihkan lahan yang akan disulap menjadi sentra kuliner baru yang representatif dan nyaman.
“Kami sangat mendukung program Walikota Agung Nugroho. Ini bukan hanya soal mempercantik kota, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar,” ungkap Baron saat ditemui di sela kegiatan gotong royong.
Menurut Baron, kawasan di bawah Jembatan Siak IV memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat kuliner karena lokasinya yang strategis dan mudah diakses dari berbagai penjuru kota. Kehadiran pusat jajanan rakyat yang tertata di lokasi ini diyakini akan menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Pekanbaru untuk menata kembali pusat-pusat aktivitas ekonomi rakyat secara lebih terorganisir. Salah satunya dengan merelokasi pusat kuliner dari kawasan Jalan Cut Nyak Dien—yang berada di belakang Kantor Gubernur Riau—yang selama ini kerap dikeluhkan warga karena kemacetan dan kesemrawutan.
Pemko Pekanbaru menargetkan kawasan kuliner baru ini tidak hanya menjadi tempat berjualan, tetapi juga ruang publik yang ramah keluarga, nyaman untuk bersantai, dan menjadi ikon kuliner malam kota Pekanbaru.
“Dengan adanya kawasan ini, kami berharap ekonomi warga tempatan ikut bergerak. Tempat ini bisa jadi ruang usaha baru, apalagi jika didukung dengan penataan yang baik oleh pemerintah,” tambah Baron.
Pemerintah kota melalui dinas terkait telah mulai melakukan pemetaan dan perencanaan teknis untuk pembangunan kawasan tersebut. Partisipasi aktif masyarakat pun diharapkan terus mengalir sebagai bentuk kolaborasi dalam membangun kota yang bersih, modern, dan inklusif.