INHIL – Dugaan adanya manipulasi laporan hasil panen buah kelapa sawit yang telah disita dan dikelola oleh Kelompok Tani Berkah Tani Sejahtera mencuat ke permukaan. Menyikapi hal tersebut, Tim Audit PT Agrinas Palma Nusantara dari pusat turun langsung ke Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) untuk melakukan audit terhadap proses pengelolaan sawit yang dimaksud.
Pada hari Kamis, tanggal … November 2025, Tim Audit PT Agrinas Palma Nusantara mendatangi pemilik ram bernama Jajat Suherman, yang beralamat di Jalan Lintas Provinsi, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
Saat pertemuan berlangsung, Tim Audit PT Agrinas Palma Nusantara meminta nota pembelian dan salinan print rekening koran milik Jajat Suherman. Permintaan ini bertujuan untuk menelusuri jumlah dana yang telah diserahkan kepada Kelompok Tani Berkah Tani Sejahtera selama pembelian hasil panen kebun sawit tersebut dilakukan.
Namun, setelah menerima bukti rekening koran dari pihak bank, tim audit menemukan adanya dugaan kejanggalan. Dana hasil pembelian sawit yang bersumber dari kebun sitaan negara—yang terletak di areal PT Setia Agrindo Mandiri (PT SAGM) di Desa Rambaian, Kecamatan Gaung Anak Serka—ternyata tidak masuk ke rekening resmi kelompok tani.
Dana tersebut justru ditransfer ke rekening pribadi salah seorang oknum pengurus kelompok tani berinisial PM, bukan ke rekening resmi Kelompok Tani Berkah Tani Sejahtera.
“Dana hasil penjualan buah kelapa sawit milik negara seharusnya ditransfer ke rekening resmi kelompok tani, bukan ke rekening pribadi. Temuan ini tentu sangat serius,” ujar salah seorang narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Setelah melakukan pemeriksaan awal terhadap dokumen transaksi dan rekening koran milik pembeli, Tim Audit PT Agrinas Palma Nusantara kemudian melanjutkan proses dengan mengambil dokumen dan data tambahan di kantor Kelompok Tani Berkah Tani Sejahtera.
Kehadiran tim audit ini menimbulkan tanda tanya besar terkait tata kelola penjualan sawit milik negara, termasuk kebun sawit yang sebelumnya telah disita oleh Tim PKH karena berada dalam kawasan hutan negara.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak Kelompok Tani Berkah Tani Sejahtera maupun oknum berinisial PM belum memberikan keterangan resmi.













