Example 728x250
AdvertorialBeritaROHUL

Bupati Anton Saksikan Penabalan Raja Luhak Rambah, Warisan Adat Melayu Kian Berjaya

5
×

Bupati Anton Saksikan Penabalan Raja Luhak Rambah, Warisan Adat Melayu Kian Berjaya

Sebarkan artikel ini

Rokan Hulu – Dalam suasana penuh khidmat dan sarat makna budaya, Bupati Rokan Hulu, Anton, ST, MM, bersama Wakil Bupati H. Syafaruddin Poti, SH, MH, menghadiri prosesi penabalan Raja Luhak Rambah, Dr. Tengku Afrizal Dachlan, MM, yang bergelar Sutan Zainal. Acara adat nan sakral ini berlangsung di Taman Kota Pasir Pengaraian, Kamis (09/10/2025).

Upacara adat penabalan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat adat Luhak Rambah, sekaligus mempertegas eksistensi nilai-nilai Melayu yang terus dijaga di tengah arus modernisasi. Prosesi adat dilaksanakan sesuai tata cara turun-temurun, dihadiri oleh para tokoh adat, pejabat daerah, serta masyarakat dari berbagai kalangan.

Tampak hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Rohul H. Syafaruddin Poti, SH, M.M, Kapolres Rohul AKBP Emil Eka Putra, perwakilan Dinas Pariwisata Zulfikal, Camat Rambah Zulfan Alwi, S.P, Camat Rambah Hilir Mahadi, S.E, serta Camat Kepenuhan Hulu Juneidy, S.Ip, M.Si. Kehadiran tokoh adat turut menambah khidmat prosesi penabalan, di antaranya PJ. Ketua Umum MKA LAMR Rohul Datuk Drs. H. Yusmar, M.Si, Ketua DPH LAMR Rohul Datuk Seri H. Zulyadaini Gelar Datuk Saudagar Rajo, Sekretaris DKA LAMR Rohul T. Samsul Bahri, Tengku Tezzy D. Dachlan Zuriyat Bangsawan Luhak Rambah, serta Pucuk Suku Nun Tujuh Datuk Marjeni Yahya Gelar Bendaro Kayo Luhak Rambah. Dalam sambutannya, Dr. Tengku Afrizal Dachlan mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan dan amanah yang diberikan kepadanya sebagai Raja Luhak Rambah.

 

“Proses ini cukup panjang dan penuh pertimbangan. Alhamdulillah, dengan dukungan semua pihak, penabalan ini dapat terlaksana dengan baik. Amanah ini akan saya jalankan dengan niat tulus demi kebaikan masyarakat dan kelestarian adat budaya kita,” ujarnya dengan penuh haru. Sementara itu, Bupati Anton menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan adat tersebut. Ia menilai, tradisi penabalan raja tidak hanya bernilai simbolik, tetapi juga mengandung pesan moral dan budaya yang tinggi bagi generasi muda. “Rokan Hulu dikenal sebagai Negeri Seribu Suluk, negeri yang menjunjung tinggi nilai adat dan agama.

Kegiatan seperti ini bukan sekadar seremonial, tetapi wujud nyata pelestarian identitas kita sebagai masyarakat Melayu,” tutur Bupati Anton. Acara penabalan ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antara pemerintah daerah, para datuk, serta masyarakat yang hadir. Nuansa keakraban dan kebersamaan kian terasa, menandai semangat untuk terus menjaga marwah adat di tanah Luhak Rambah. Tradisi yang diwariskan turun-temurun ini kembali menegaskan bahwa di tengah kemajuan zaman, adat dan budaya tetap menjadi tiang penyangga kehidupan masyarakat Rokan Hulu. (HRD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *