Bangka – PT. Timah melalui mitranya akan paksakan merakit ponton besok hari (Sabtu (24/5/2025) di dekat daerah air bakung Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah.
Padahal, Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani sudah menyatakan akan mengubah wilayah Batu Beriga menjadi bebas tambang karena konflik yang terjadi dan administrasi yang tidak jelas.
Bahkan, konflik ini sudah menjadi isu nasional yang sangat mendapatkan perhatian dari berbagai petinggi yang ada di Bangka Belitung. Bahkan, Ratusan pasukan dikabarkan akan dikerahkan untuk mengawal perakitan ponton isap produksi mini besok pagi di Desa Bakung.
(Ogi) warga Batu Beriga yang menolak Tambang di Desa Batu Beriga mengungkapkan jika ada surat yang sudah disetujui oleh pihak Badan Usaha Milik Desa dan juga diketahui Kades Batu Beriga kepada mitra PT. Timah untuk menambang.
“Bang besok katanya PT. Timah mau ngerakit ponton dan dikawal APH di aik bakung. Katanya Ponton Isap Mini, ” (PIM)
Ucapnya kepada intrik.id, Jumat (23/5/2025) malam.
la melanjutkan, mitra tersebut berani melakukan hal itu karena sudah dapat dukungan dari BUMDes dan juga diketahui oleh Kades Batu Beriga (Gani) yang langsung menandatangani dukungan tersebut.
“Tiba-tiba BUMDesnya setuju dan diketahui Kades. Tapi kami tidak dilibatkan, Mereka langsung saja setuju dan beri dukungan, ” ungkapnya.
“Ada kok suratnya bang yang isinya BUMDes mendukung dengan 3 poin. Pertama tenaga dari BUMDes, bagi hasil dan semua peralatan harus disediakan mitra, ” tambahnya.
Warga Dusun Beriket itu juga prihatin dan merasa PT.timah sudah tidak peduli dengan pernyataan gubernur serta pernyataan Ketua DPRD yang menegaskan untuk tidak melakukan aktivitas tambang apapun di Desanya.
“PT. Timah sudah tidak peduli dan takut dengan Gubernur, Bupati ataupun Ketua DPRD. Mereka hanya mau keegoisan mereka dan tidak mengindahkan pernyataan pejabat Bangka Belitung yang menyuruh untuk tidak melakukan aktivitas tambang. Konflik ini ditakutkan meniadi lebih
besar,” tuturnya. (Yogi)