GARUDASAKTI ID – JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan subsidi energi hingga akhir tahun 2024 ini bakal naik menjadi Rp 192,75 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari yang sudah ditetapkan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp 185,9 triliun.
Dalam Buku II Nota Keuangan 2025 yang dirilis Jumat (16/08/2024), outlook subsidi energi pada 2024 sebesar Rp 192,75 triliun tersebut terdiri dari subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG, dan Listrik. Untuk subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 kg diperkirakan mencapai Rp 112,02 triliun. Sementara, subsidi listrik diperkirakan mencapai Rp 80,72 triliun.
Selain itu, pada periode tahun 2020-2023 realisasi subsidi energi disebutkan mengalami perkembangan yang cenderung fluktuatif. Fluktuasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Misalnya yakni perkembangan asumsi dasar ekonomi makro, volume penyaluran Jenis BBM Tertentu dan LPG bersubsidi, dan kebijakan besaran subsidi tetap untuk minyak Solar.
Selama periode 2020-2023, subsidi energi berfluktuasi dari semula sebesar Rp 108,84 triliun pada tahun anggaran 2020 menjadi sebesar Rp 164,29 triliun pada tahun anggaran 2023.
Adapun, realisasi subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 kg selama periode 2020-2023 mengalami fluktuasi dari semula Rp 47,73 triliun pada tahun anggaran 2020 menjadi Rp 95,59 triliun pada tahun anggaran 2023.
Sementara, realisasi subsidi listrik selama periode 2020-2023 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 4,0%, dari semula Rp 61,10 triliun pada tahun anggaran 2020 menjadi Rp 68,70 triliun pada tahun anggaran 2023.