Negara Tidak Amanah, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru bersama HMI Komisariat Se-Pekanbaru menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Riau
GARUDASAKTI ID – PEKANBARU — Ratusan kader yang mengenakan gordon berwarna hijau-hitam khas HMI itu menyerukan aksi protes dan penolakan keras mereka terhadap wacana kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Dengan membentangkan spanduk-spanduk yang bertuliskan tuntutan, para massa aksi juga meneriakkan kritikan keras mereka terhadap pemerintahan Provinsi Riau dan legislator DPRD Provinsi Riau.
Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru, Ragil Erlangga mengatakan, dalam aksi unjuk rasa yang digelar, pihaknya menyuarakan 7 tuntutan ke Pemerintah pusat melalui DPRD Provinsi Riau
Koordinatior Lapangan aksi, Muhammad Firdaus menyebut program Tapera ini yang mewajibkan pemotongan gaji setiap bulannya tidak sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini.
“Kami HMI Cabang Pekanbaru menuntut agar aspirasi kami hari ini disuarakan langsung kepada pemerintah pusat, bahwa kebijakan mereka lagi-lagi mencekik rakyat, dan ini tentu tidak sesuai dengan Haka Kedaulatan Rakyat! ” seru Muhammad Firdaus, Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Pekanbaru
Ketua umum HMI komisariat Hukum UIR menegaskan dalam orasinya, Selain menolak Kebijakan Tapera, juga menyampaikan bagian dari tuntutan agar dapat disepakati oleh Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Riau sebagai wadah aspirasi masyarakat Riau. dengan menyuarakan isu Kriminalisasi Aktivis dan Komersialisasi Pendidikan, mereka juga menyentil kasus korupsi sumber daya alam, Berantas Mafia Tanah dan selesaikan seluruh konflik agraria yang ada khususnya di Provinsi Riau, permasalahan Blok Rokan yang dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan tuntutan Pecat Dirut Pertamina Hulu Rokan (PHR) hingga menyoroti kinerja buruk Penjabat Gubernur Provinsi Riau SF Hariyanto. Jelas ungkapnya Negara tidak AMANAH.
Dengan dikawal ketat aparat kepolisian, aksi unjuk rasa berakhir ricuh, sempat terjadi aksi pemukulan oleh pihak keamanan karena massa demonstrasi terus mendesak ingin masuk ke dalam gedung DPRD Riau.
Sumber : Aditya Prayoga