Rokan Hilir — Belum sempat diresmikan, Jembatan Sintong yang dibangun dengan dana rakyat senilai lebih dari Rp51 miliar sudah menunjukkan tanda-tanda kegagalan konstruksi. Jembatan yang seharusnya menjadi urat nadi penghubung utama ke Kota Duri ini kini menjadi sumber kekhawatiran warga.
Aspal di atas jembatan tampak bergelombang, dengan keretakan dan kerenggangan antar sambungan mencapai 10 sentimeter. Kondisi ini tidak hanya memprihatinkan, tapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan. Kuat dugaan, penurunan ini terjadi akibat struktur tiang pilar yang tidak mampu menahan beban.
Namun yang lebih mencengangkan, dari hasil pemeriksaan terhadap proyek ini ditemukan adanya kekurangan volume pekerjaan dan ketidaksesuaian spesifikasi senilai Rp611.926.136,81. Artinya, ada lebih dari setengah miliar rupiah uang rakyat yang tak jelas bentuk fisiknya di lapangan.
Pekerjaan pembangunan jembatan ini dilaksanakan oleh PT AR, berdasarkan kontrak tertanggal 3 Mei 2023 dengan nilai awal Rp51.563.303.956,17. Setelah dua kali adendum, termasuk penghapusan item pengujian pembebanan yang belum dilaksanakan, nilai akhir kontrak menjadi Rp51.430.103.956,17. Namun ironisnya, justru ditemukan kekurangan volume dan kualitas pekerjaan.
Warga Sintong mulai geram. Salah satunya, YK, menyampaikan kekhawatirannya secara tegas.
“Keretakan ini bukan masalah kecil. Ini karena tiang penyangga jembatan tak kuat menahan beban. Sambungan aspal jadi renggang dan bergelombang. Ini jembatan satu-satunya menuju Duri. Kalau ambruk, bisa makan korban,” katanya penuh emosi.
“Saya minta Dinas PUTR jangan diam. Jangan tunggu ada nyawa melayang baru sibuk turun tangan!” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas PUTR Rokan Hilir, Asnar, belum memberikan klarifikasi atas kondisi memprihatinkan ini.
Proyek dengan pagu anggaran Rp54 miliar dari APBD Rokan Hilir 2023 ini dilelang lewat LPSE dengan kode lelang 9088484, dan kini disorot tajam oleh publik karena dianggap sarat masalah sejak awal.
Apakah ini kelalaian teknis, atau ada permainan dalam pelaksanaan proyek? Publik menunggu penjelasan dan tindakan tegas.
(Redaksi)