KAMPAR – Suasana pemeriksaan dugaan penyimpangan dana desa Muara Bio kian menghangat setelah Inspektorat Kabupaten Kampar kembali memanggil pelapor, Tarmizi, untuk memberikan keterangan lanjutan. Pemeriksaan ini dilakukan di ruang Irban V dan berlangsung intens, mengingat Tarmizi dianggap sebagai saksi yang mengetahui alur penggunaan anggaran sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan APBDes.
Dalam sesi klarifikasi itu, Tarmizi membeberkan rangkaian dugaan kejanggalan: mulai dari kegiatan yang tak kunjung terlaksana, dokumen pertanggungjawaban yang dinilai melenceng dari realisasi, hingga indikasi kuat terjadinya manipulasi laporan anggaran.
Irban V Rainol menegaskan bahwa pihaknya bekerja tanpa tekanan dan berkomitmen menjaga profesionalitas.
“Kami pastikan seluruh proses pemeriksaan khusus ini dilakukan transparan, objektif, dan sesuai SOP,” ujarnya. Rabu (26/11/25)
Dedi Osri Mengingatkan Sikap Tegas: “Audit Jangan Mengambang, Jangan Rusak Marwah Pimpinan Daerah!”
Sementara itu, pemerhati kebijakan publik dan tata kelola desa, Dedi Osri, S.H, memberikan pernyataan keras menanggapi proses pemeriksaan yang tengah berjalan. Ia menilai Inspektorat tidak boleh terjebak pada lingkup sempit dan harus memperluas audit ke desa-desa lain.
“Muara Bio bukan satu-satunya. Audit menyeluruh di seluruh desa di Kabupaten Kampar itu wajib, apalagi untuk Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang sudah lama masuk kategori rawan penyimpangan. Daerah terpencil selalu punya risiko lebih besar,” tegasnya.
Dedi menyoroti bahwa kelalaian dalam proses pemeriksaan bukan hanya merugikan masyarakat, tetapi juga dapat mencoreng nama baik Bupati dan Wakil Bupati Kampar.
“Jangan ada pemeriksaan tebang pilih. Jangan ada ruang untuk permainan. Kalau prosesnya setengah-setengah, yang kena imbas citranya adalah Bupati dan Wakil Bupati. Inspektorat harus tampil bersih, tegas, dan tidak ragu mengambil langkah hukum jika ditemukan pelanggaran,” lanjutnya.
Dedi menegaskan bahwa desa adalah titik awal keberhasilan pembangunan daerah.
“Desa itu pondasi. Kalau pondasinya retak, robohlah seluruh bangunannya. Kasus Muara Bio harus menjadi momentum memperbaiki pengawasan. Publik menunggu hasil yang jujur, tuntas, dan bisa dipertanggungjawabkan,” tutupnya.
✍️My tim.













