GARUDASAKTI ID – PEKANBARU – Bagi masyarakat Bengkulu, Legenda 7 Manusia Harimau bukan sekedar legenda mitos saja. Masyarakat Bengkulu percaya bahwa 7 manusia harimau benar – benar ada dan menjaga hutan lindung di daerah tersebut.
Bahkan 7 manusia harimau dipercaya sebagai sosok ghaib yang baik dan akrab dengan kehidupan masyarakat adat Bengkulu. Legendanya seperti apa?
Ada cerita rakyat turun temurun yang dikenal terjadi di masa lalu berkaitan dengan 7 Manusia Harimau dan di sini kita akan membahasnya untuk Anda!
Legenda 7 Manusia Harimau
Alkisah, di sebuah desa bernama Desa Kumayan terdapat 7 manusia harimau. Sepak terjangnya membuat desa tersebut sangat disegani dan ditakuti semua orang, utamanya orang baru yang akan menetap di desa tersebut atau orang yang berniat jahat sehingga mengurungkan niatnya untuk melakukan kejahatan tersebut.
Tak ada yang tahu pasti tentang siapa saja 7 manusia harimau yang mendiami Desa Kumayan tersebut. Namun warga sangat percaya bahwa 7 manusia harimau itu ada.
Suatu hari, ada seorang pria bernama Gumara baru saja pindah ke Desa Kumayan. Ia merupakan seorang guru SMA yang baru saja pindah tugas. Perawakannya tinggi, matanya cokelat, badannya tegap dan bisa dibilang Gumara sangat tampan. Sejak kecil ia tinggal bersama ibunya di Jakarta.
Gumara ini merupakan cikal bakal dari 7 Manusia Harimau Desa Kumayan. Namun ia tak pernah menampakkan wujudnya. Ia selalu bersikap rendah hati dan ramah pada siapapun. Namun jika ia marah, ia akan berubah wujud menjadi manusia harimau.
Perjalanan Gumara mengajar di sekolah SMA tidaklah mulus. Banyak orang yang tidak menyukainya. Orang – orang yang tidak suka dengan kejujurannya ketika bekerja, orang – orang yang ingin mengambil posisinya mengajar di sekolah SMA, sampai dengan orang – orang yang ditolak cintanya oleh Gumara banyak yang mengharapkan kehancuran Gumara.
Teluh pun dikirimkan. Namun Gumara yang memang memiliki kekuatan lain di dalam dirinya tidak pernah berhasil disakiti termasuk dikirimi teluh. 6 manusia harimau yang lain sebenarnya ingin membantu Gumara mengirimkan balik teluh yang dikirim, namun Gumara yang memang merupakan salah satu manusia harimau dengan budi pekerti luhur dan kesabaran tidak mengizinkannya.
Hingga akhirnya salah satu dari mereka berucap bahwa siapapun yang menyakiti manusia harimau, mereka akan mendapatkan ganjarannya. Bumi pun berguncang. Tiba – tiba saja, orang yang mengirimkan teluh dan menyakiti Gumara sakit secara bersamaan.
Dari sana mereka tahu bahwa Gumara bukan pemuda biasa. Mereka bahkan mulai sadar ada kekuatan lain di tubuh Gumara dan dibaliknya. Karena penasaran dan ingin tahu, suatu hari beberapa warga desa diam – diam mengikuti Gumara.
Di hutan, Gumara bersemedi. Kemudian datang satu per satu dari 6 manusia harimau ke hadapannya. Mereka seperti sedang berunding. Terdengar samar – samar di telinga warga desa tentang apa yang dibicarakan oleh gumara dan 6 manusia harimau lainnya.
Mereka ternyata tidak berniat jahat. Melainkan membicarakan tentang bagaimana menjaga hutan dari tindakan jahat manusia dan membuat manusia tidak menyakiti satu sama lain hanya untuk memuaskan nafsunya.
Dari sanalah masyarakat tahu bahwa Gumara adalah salah satu dari tujuh manusia harimau dan percaya bahwa manusia harimau tersebut benar – benar ada. Sejak saat itu berita tentang tujuh manusia harimau tersebar ke telinga warga desa dan warga desa tak ada yang berani mengusik keberadaan mereka di hutan.
Asal – Usul Legenda 7 Manusia Harimau
Legenda 7 Manusia Harimau pertama kalinya ditulis dalam dokumen berjudul ‘The History of Sumatra’ yang diterbitkan pada tahun 1784 dan ditulis oleh William Marsden ketika menjabat sebagai Sekretaris Gubernur East India Company (EIC) cabang Bengkulu.
Sebagai penulis, Marsden menceritakan tentang masyarakat adat setempat yang percaya manusia harimau. Bahkan ia pun menyatakan bahwa tempat manusia harimau tinggal memiliki istana yang megah lengkap dengan masyarakat dan tata pemerintahannya.
Jika ada satu manusia harimau yang dibunuh manusia, maka manusia harimau lainnya akan balas dendam bahkan membunuh manusia tersebut.
Sebenarnya tak ada yang tahu pasti kebenarannya. Namun legenda yang dipercaya turun temurun ini menjadi suatu legenda yang sangat baik karena dengan keberadaan legenda ini masyarakat jadi takut untuk merusak hutan karena dipercaya di hutan tersebut merupakan alam makhluk lain yang harus dijaga.