KAMPAR — Di tengah memanasnya suasana akibat beredarnya video pernyataan Sekda Kampar H. Hambali yang viral di media sosial, Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) Kabupaten Kampar, Datuk Bandaro Mudo Drs. H. Yusri, M.Si, memberikan imbauan menyejukkan agar masyarakat tidak ikut terseret arus emosi dan provokasi.
Datuk Yusri dengan nada bijak mengingatkan bahwa Kampar adalah negeri beradat, tempat orang berakal dan bertutur dengan santun.
“Dalam adat kita, lidah itu tajam. Kalau tak pandai menjaga kata, bisa melukai hati banyak orang. Apalagi bila diucapkan di ruang publik,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).
Ia menilai, perbedaan pendapat di dalam pemerintahan seharusnya menjadi ruang musyawarah, bukan ajang saling serang di depan khalayak.
“Kalau ada yang tidak sejalan, dudukkan baik-baik. Negeri ini tak akan besar kalau pemimpinnya sibuk berselisih,” sindirnya halus.
Ketua LAK itu juga menyerukan kepada masyarakat Kampar agar tidak termakan provokasi video yang beredar, karena persoalan pemerintahan seharusnya diselesaikan secara terhormat.
“Kita ini anak negeri yang beradat. Jangan sampai kita yang tak tahu apa-apa malah ikut memperkeruh suasana. Mari jaga marwah negeri ini, jaga tutur kita, dan dinginkan hati kita,” imbuhnya.
Lebih jauh, Datuk Yusri menegaskan bahwa LAK siap menjadi penengah jika diminta, demi mengembalikan suasana Kampar yang damai dan bermarwah.
“Kampar bukan negeri tempat mencari gaduh, tapi negeri tempat mencari berkah,” tutupnya menohok.
Imbauan dari Ketua LAK Kampar ini diharapkan dapat menjadi penyejuk di tengah riuhnya suasana, sekaligus mengingatkan semua pihak – baik pejabat maupun masyarakat – untuk menjaga ucapan, menjaga marwah, dan menjaga kedamaian negeri yang dicintai.
📌 L/p: Isar Topankk