DUMAI — Dentuman dan lantunan sasando menggema di Aula Flobamora, Jalan Restu Jaya Mukti, Sabtu malam (12/10/2025). Di tengah suasana hangat penuh budaya, Yustanto, S.H. kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Flobamora Kota Dumai untuk periode 2025–2028.
Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Pembina Flobamora Dumai, Mikael Manggo, dan disaksikan oleh Penasehat Yulius Da Silva, Pembina Bapak Tomy, serta jajaran pengurus baru: Sekretaris Rahmad Hidayat dan Bendahara Anastasia, serta dihadiri oleh Kamtibmas Babin Dumai Timur.
Keputusan disambut tepuk tangan dari warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hadir. Mereka seolah meneguhkan kembali kepercayaan kepada sosok yang selama ini dikenal visioner, berjiwa pemersatu, dan konsisten menjaga marwah Flobamora di tanah rantau.
Di bawah kepemimpinan Yustanto, Flobamora Dumai menjelma menjadi rumah besar yang tak hanya memupuk solidaritas, tetapi juga menyalakan semangat kebudayaan NTT di tengah kehidupan masyarakat Melayu Riau. Musik tradisional, nyanyian daerah, dan tarian Gawi mewarnai malam pelantikan.
“Kita boleh jauh dari tanah Flobamora NTT tapi budaya dan persaudaraan tetap kita bawa di dada. Melalui Flobamora, kita buktikan bahwa warga NTT mampu menjadi contoh dalam kebersamaan, kerja keras, dan kepedulian,” tegas Yustanto disambut sorak tepuk tangan hadirin.
Penasehat Flobamora, Yulius Da Silva, menilai Yustanto sebagai pemimpin yang membawa angin segar bagi warga NTT di Dumai. “Beliau bukan sekadar ketua, tapi figur yang menyatukan lintas generasi. Kepemimpinannya menyalakan semangat dan kebanggaan bagi kita semua.
Suasana pelantikan semakin semarak dengan penampilan tarian Te’e dan nyanyian daerah dari generasi muda NTT di Dumai. Irama dan hentakan kaki para penari menjadi simbol kuatnya tekad untuk menjaga identitas budaya di tanah rantau.
Acara ditutup dengan doa bersama, jamuan makan malam rama tamah, dan foto keluarga besar Flobamora Dumai. Malam itu, kebersamaan bukan sekedar slogan, tetapi napas hidup dari semangat “Baku Kele dalam Jaga Baku Sayang.”