Example 728x250
Berita

Kepala Sekolah Keluhkan Biaya Pendaftaran Olimpiade Catur O2SD Capai Rp3,9 Juta per Sekolah, Dinilai Terlalu Memberatkan

31
×

Kepala Sekolah Keluhkan Biaya Pendaftaran Olimpiade Catur O2SD Capai Rp3,9 Juta per Sekolah, Dinilai Terlalu Memberatkan

Sebarkan artikel ini

Rokan Hilir – Sejumlah kepala sekolah di Kabupaten Rokan Hilir mengeluhkan tingginya biaya pendaftaran Turnamen Catur O2SD yang diselenggarakan oleh Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Provinsi Riau bekerja sama dengan Percasi Rokan Hilir. Pasalnya, setiap sekolah peserta diwajibkan membayar biaya sebesar Rp3.900.000, yang dinilai terlalu tinggi dan membebani pihak sekolah.

Keluhan tersebut disampaikan oleh salah satu kepala sekolah di wilayah Bagan Batu yang enggan disebutkan namanya kepada awak media, Sabtu (11/10/2025). Ia menyebut, selama ini setiap kegiatan atau event olahraga pelajar biasanya hanya dikenakan iuran partisipasi ringan, tidak sampai jutaan rupiah per sekolah.

“Kami tentu mendukung kegiatan seperti ini karena bisa menjadi ajang mencari bibit unggul catur di daerah. Tapi jangan sampai biaya pendaftarannya begitu tinggi. Kalau dulu, kami cukup mengeluarkan partisipasi sekitar dua ribu rupiah per siswa, bukan jutaan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Turnamen Catur O2SD tersebut digelar di dua lokasi, yakni Aula Hotel Bintang Mulia Kecamatan Bagan Sinembah dan Bagan Siapi-api, berlangsung selama dua hari, 11–12 Oktober 2025. Berdasarkan informasi yang beredar, kegiatan ini diikuti oleh 814 peserta, dengan ketentuan setiap sekolah mengirimkan dua perwakilan siswa.

Jika jumlah peserta tersebut benar berasal dari 407 sekolah dan masing-masing membayar Rp3.900.000, maka total dana yang terkumpul dari pendaftaran diperkirakan mencapai Rp1.585.000.000 (satu miliar lima ratus delapan puluh lima juta rupiah). Angka ini kemudian menimbulkan pertanyaan di kalangan kepala sekolah dan masyarakat mengenai transparansi penggunaan dana kegiatan.

“Kami berharap panitia ke depan bisa mencari dana melalui sponsor atau diusulkan melalui APBD. Jangan semua beban diserahkan ke sekolah,” tambah salah satu kepala sekolah lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak panitia penyelenggara dari Percasi Riau maupun Percasi Rokan Hilir belum memberikan klarifikasi resmi terkait besaran kutipan biaya tersebut. Sementara itu, para peserta yang telah terlanjur mendaftar berharap kegiatan tetap berjalan dengan baik, namun panitia dapat lebih memperhatikan kemampuan sekolah di masa mendatang.

Kegiatan yang sejatinya bertujuan menumbuhkan semangat olahraga dan menjaring bibit atlet catur muda ini diharapkan tidak justru menjadi beban bagi sekolah dan guru di lapangan. Transparansi dan kepedulian terhadap kondisi ekonomi sekolah menjadi sorotan utama dalam pelaksanaan Turnamen Catur O2SD tahun ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *