Kuantan Singingi – Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Azhar, saat dikonfirmasi wartawan pada rabu (20/8/2025) menyebutkan bahwa perlombaan Pacu Jalur masih menjadi ikon wisata yang paling diminati masyarakat. Tradisi budaya yang telah dikenal sejak lama ini bahkan sudah mendunia.
“Buktinya pengunjung dari negara lain seperti Australia, Afrika, hingga Swiss ikut menyaksikan langsung pacu jalur di Kuansing,” ujar Kadis Azhar.
Ia menyebutkan, tercatat ada 14 duta besar, turis mancanegara hingga sejumlah youtuber yang hadir menyaksikan. Bahkan, Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, turut hadir dan melakukan pelepasan pertama jalur sekitar pukul 13.30 WIB.
“Alhamdulillah, Pak Wapres hadir langsung lebih dari tiga jam memantau dan mengelilingi Sungai Kuansing bersama rombongan Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan Forkopimda Riau,” jelas Azhar.
Namun, suasana sempat menimbulkan pertanyaan publik. Di media sosial, khususnya di laman Facebook Info Kuansing, sejumlah warga mempertanyakan mengapa Wapres Gibran tidak dipakaikan tanjak—ikon kehormatan khas Melayu—seperti yang dikenakan Gubernur Riau dan Bupati Kuansing.
Menanggapi pertanyaan wartawan, Kadis Azhar memberi jawaban yang dinilai tidak nyambung. “Tanjak memang ciri khas Melayu, siapa saja boleh memakai. Begitu juga orang Jawa punya blangkon, kita pun bisa memakainya tanpa ada yang protes,” katanya.
Setelah itu, Kadis terlihat kikuk dan buru-buru meninggalkan sesi wawancara, padahal masih ada lima wartawan yang ingin meminta keterangan lebih lanjut.
Publik hingga kini masih mempertanyakan alasan sebenarnya, mengapa Wakil Presiden RI tidak dipakaikan tanjak sebagai bentuk penghormatan tuan rumah kepada salah satu pejabat tertinggi negara yang hadir di Bumi Melayu Riau.
L/p: isar Topankk
