PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau melaksanakan Pawai Budaya dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Provinsi Riau ke-68 yang diadakan di Kota Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen termasuk Pemerintah Kabupaten/Kota termasuk didalamnya Kota Dumai melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Minggu (10/8/2025).
Untuk tim pawai Kota Dumai, rangkaian barisannya dimeriahkan oleh 8 pasangan pengantin menggunakan adat busana Melayu lengkap yang berasal dari Sanggar Laksamana Melayu. Lalu diikuti dengan penampilan tari dan barisan kelompok penggembira yang diisi oleh Asisten II Setdako H. Syahrinaldi, S.Sos., M.Si, Kepala Disdikbud Hj. Yusmanidar, S.Sos., M.Si, Kabid Kebudayaan Ainawati, S.Sos., M.Si beserta pejabat dan staf Disdikbud Kota Dumai.
Untuk keseluruhan, Pawai Budaya ini diisi oleh barisan bunga manggar, serai serumpun Riau, mobil hias Lancang Kuning, Delegasi Provinsi di Luar Riau, Kompang Atraksi, Mobil Hias Istana Siak dan Candi Muara Takus, Barisan 8 Masyarakat Adat, Sanggar Titi Payung Dang Merdu, Tim Pawai Kabupaten/Kota, Perempuan Melayu Riau, 3 Komunitas Seni, Randai Kuantan dan Calempong Onom, serta Mobil Hias Perahu Baganduang.
Pawai Budaya ini dibuka oleh Gubernur Riau diwakili Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur dan dimulai pada Jalan Gajah Mada Kota Pekanbaru.
Kadisdikbud Yusmanidar yang memimpin barisan pawai perwakilan Kota Dumai menyampaikan bahwa berdasarkan arahan Walikota Dumai, segala rangkaian perayaan Hari Jadi Riau ke-68 harus diikuti dengan baik dan kontingen Dumai wajib menampilkan ciri khas budaya yang dimiliki untuk menarik perhatian dari masyarakat.
Alhamdulillah pawai budaya memeriahkan Hari Jadi Riau ke-68 kemarin kita ikuti dengan penuh semangat dan kekompakan. Antusiasme masyarakat yang menonton sangat terlihat dari tepuk tangan dan sambutan hangat yang diberikan saat kontingen Kota Dumai
Ia menambahkan, Kota Dumai dalam pawai bukan sekadar memeriahkan acara, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas.
Pawai budaya ini berakhir di Jalan Diponegoro Pekanbaru, diiringi kemeriahan musik tradisional dan penampilan atraksi seni dari berbagai daerah di Riau. Kegiatan diharapkan dapat mempererat silaturahmi antar daerah, meningkatkan rasa bangga terhadap warisan budaya, serta menjadi daya tarik wisata budaya yang lebih kuat di masa mendatang.
(Linda)
