Rokan Hilir – Warga Kabupaten Rokan Hilir mempertanyakan kebijakan Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang memindahkan pengerjaan cutting box ke luar wilayah, tepatnya ke Kota Pekanbaru. Hal ini dinilai mengabaikan potensi dan kemampuan pengrajin lokal yang sebelumnya telah menangani proyek serupa di daerah mereka. Selasa 1 Juli 2025
Datuk Ripin, salah satu tokoh masyarakat Rokan Hilir, menyuarakan keresahan tersebut. Ia menilai kebijakan PHR ini tidak adil dan telah menutup peluang kerja bagi warga setempat.
“Dulu cutting box ini dikerjakan di Rokan Hilir oleh masyarakat kita sendiri. Sekarang, kenapa justru dipindahkan ke Pekanbaru? Apakah kami dianggap tidak mampu lagi? Kami minta pekerjaan ini dikembalikan ke Rokan Hilir agar masyarakat bisa kembali bekerja dan diberdayakan secara nyata,” tegas Datuk Ripin.
Ia juga menyampaikan ultimatum kepada pihak PHR agar segera meninjau ulang kebijakan ini. Menurutnya, bila tuntutan tersebut terus diabaikan, bukan tidak mungkin akan terjadi aksi unjuk rasa oleh masyarakat.
“Kalau PHR tidak bisa juga mengembalikan pekerjaan ini, jangan salahkan kami bila masyarakat turun ke jalan untuk menuntut haknya. Kami hanya ingin keadilan dan kesempatan untuk bekerja di kampung sendiri,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga menagih janji PHR terkait komitmen pemberdayaan tenaga kerja lokal. Hingga kini, banyak warga Rokan Hilir mengaku belum mendapat kesempatan kerja di lingkungan PHR, meskipun sebelumnya telah dijanjikan.
“Kami masih menunggu realisasi janji untuk mempekerjakan masyarakat lokal. Jangan hanya janji di awal, tapi setelahnya kami ditinggalkan,” tutup Datuk Ripin.