GARUDASAKTI.ID – Pujud, 6 Desember 2024 – Keputusan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Pujud yang menghentikan laporan dugaan money politik menuai kecaman keras dari masyarakat. Laporan atas nama Abdul Halim terhadap terlapor Rahmat Tua dan Ilham Hidayat, dengan nomor laporan 002/LP/PB/Kec-Pujud/11/2024, dinyatakan tidak ditindaklanjuti dengan alasan “tidak memenuhi syarat materiil”. Namun, masyarakat menilai keputusan ini sarat keberpihakan dan berbau ketidakadilan.
“Kami memiliki bukti lengkap, mulai dari pengakuan pelaku hingga kesaksian warga yang melihat langsung praktik money politik ini. Keputusan Panwascam yang menyatakan laporan tidak memenuhi syarat materiil sangat tidak masuk akal dan menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada pelaku,” tegas Abdul Halim.
Masyarakat menuding Ketua Panwascam Pujud, Muammar Dini Kurniawan, gagal menjalankan tugasnya secara independen dan netral. Mereka menganggap keputusan tersebut sebagai upaya untuk melindungi pelaku money politik yang merusak demokrasi.
“Kami menduga Panwascam sengaja menghentikan laporan ini demi melindungi pelaku. Kalau Panwascam tidak mampu bekerja secara profesional dan transparan, kami masyarakat Pujud akan membawa kasus ini ke Istana Kepresidenan RI. Jangan kira kami akan diam!” ujar salah satu tokoh masyarakat dengan nada geram.
Desakan ini bukan hanya soal laporan, tetapi juga tentang keadilan dan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu. Masyarakat menuntut evaluasi ulang terhadap laporan tersebut oleh Bawaslu Kabupaten. Jika tidak ada langkah nyata, masyarakat Pujud menyatakan akan menggelar aksi besar-besaran hingga ke tingkat nasional.
“Kami sudah muak dengan praktik money politik yang terus dibiarkan. Jika Panwascam tetap tutup mata, kami akan menuntut pertanggungjawaban ini langsung di Jakarta. Jangan ada ruang untuk pengkhianat demokrasi!”
Hingga saat ini, Ketua Panwascam Pujud, Muammar Dini Kurniawan, belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan masyarakat. Namun, desakan untuk evaluasi ulang laporan ini menjadi semakin kuat dan tak terelakkan.
Masyarakat Pujud menegaskan, mereka tidak akan berhenti memperjuangkan keadilan demi menjaga integritas pemilu. “Kami siap memperjuangkan ini sampai ke Presiden jika perlu!” tegas perwakilan masyarakat.